ALAT DETEKSI TSUNAMI , MEMBUAT ALAT DETEKSI TSUNAMI , MERAKIT , JUAL JASA PEMBUATAN ALAT DETEKSI TSUNAMI




========================================================================================= CARA PEMASANGAN TIANG PANCANG SEKALA PROJECT BESAR, DAN KEDALAMAN AIR 15M. - 30M. ======================================================================================== Pemancanagn Laut Dengan Permukaan Air Dalam. Mungkin Untuk Para Pembaca Bukanlah hal baru manakala mengerjakan Project Pemancangan di Laut, Tapi kali ini saya akan membahas mengenai Tekhnik Pemancanagn Laut Dengan Permukaan Air yang sangat dalam. Tentu saja Pemancangan Air Dalam Tergolong sulit dibanding dengan permukaan air dangkal Dimana Kita akan menancapkan Tiang pancang yang panjangnya harus lebih dalam dari permukaan air atw lebih, sedangkan Tiang Pancang yang tersedia di pasaran panjangnya sekitar 12,15,24,dan 30m, terhitung dari proses MobDemob Tiang Pancang yang cukup Sulit bilamana Tiang Pancang tersebut Terlalu Panjang. Tapi untuk menyikapi masalah tersebut banyak cara untuk menyikapinya, diantaranya dengan menyesuaikan Panjang Leader Alat Pancangnya, Tentu saja Akan banyak perhitungan resiko dan Modal untuk Perakitan alatnya,, Berikut Beberapa Alat pancancang yang bisa digunakan untuk pemancangan laut yang terbilang efektif. 1. Alat Pancang Agogo (Crane Tripodal atau crane keranjang dengan leader tertanam mati di Tongkang), Alat ini terhitung agak susah bilamana botom pile(Tiang pancang pertama), terlalu panjang sedangkan panjang leader yg digunakan tidak sampai untuk menopang tiang pancang tersebut Agar mencapai dasar Laut, Cara yang bisa digunakan yaitu dengan memasang Tiang Pancang yang ukurannya sesuai dengan panjang Leader, biar pun belum bisa mencapai dasar Laut, Tiang pancang itu di tancapkan ke air lalu di gap(di ikat) di bibir Tongkang agar bisa menopang Tiang Pancang berikutnya untuk di Join(di Las), Terus begi sampai Tiang Pancang tersebut mencapai Dasar Laut dan tertancap kokoh untuk menyambung dan dimulainya penumbukan(Dripling) samapi mencapai Daya Tumpu Tiang Pancang yang di tentukan. Pastikan Leader dalam posisi Mati dengan Tongkang, Agar mengurangi resiko terbalik atau terjungkal dari getaran hammer dan hantaman Ombak yang suatu saat bisa saja terjadi. 2. Alat pancang Dengan Hamer Gantung, Biasanya Menggunakan Crane Crawler Besar Dengan ukura 150 Ton ke Atas. Cara yang berikut ini terbilang lebih efektif , karna dengan menggunakan Crane superbesar, dan tanpa menggunakan Leader(penopoang Hammer), sepanjang appun Tiang Pancang yang ditancapkan bisa dengan mudah diangkat atau ditancapakn dengan stabil, bahkan Tekhnik ini Pemancangan bisa dilakukan tanpa penyambungan, cukup sesuaikan ukuran Panajang Tiang pancang dalam satu batang yang panjangnya bisa mencapai kedalaman yang ditentukan. Akan tetapi Tekhnik Pemancangan dengan hammer gantung ini tidak sesederhana seperti di uraikan diatas, karna Lokasi yang kita pancang ini adalah Laut lepas dengan kedalaman Air yang sangat dalam, dan tentunya harus diperhitungkan pula besar gelombang(Ombak), yang akan kita hadapi, tentunya ada proses-proses Tekhnik yang harus dikerjakan Agar saat pemasangan Tiang pancang bisa menopang hammer yang tergantung dan tidak roboh saat hammer dipasang atau terhempas Ombak, Berikut akan Saya uraiakan Cara-Cara Pemasangan tiang pancang dengan hammer gantung diantaranya; 1. Pemasangan Breasing Breasing ini dirakit untuk pengikat atau penopang Tiang Pancang saat di pasang, Bresing ini bisa di buat dengan 3 atau 4 kaki dan di pasang pula Alat sejenis Gap(pengikat) tapi dengan 4 roll agar Tiang pancang yang di Gap bisa dengan lancar meluncur kebawah, adapun breasing dibuat munggunakan pipa berdiameter 30,40,atau 50 tergantung perhitungan beban yang akan di Topang, sedangakan panjang breasing di sesuaikan dengan kedelaman air samapi mencapai dasar, Bresing ini di pasang tepat di Titik Pancang yang ditentukan, pastikan posisi bresing tertancap sempurna dan kokoh, bila perlu breasing di tumbuk menggunakan Vibro Hammer samapi benar-benar kokoh untuk menopang beban Tiang pancang. 2. Pemasangan Tiang Pancang. Setelah pemasangan Breasing terpasang dengan kokoh, barulah Tiang Pancang dipasang dan di tancapkan, akan tetapi Tiang pancang yang dipasang Terlalu panjang cukup sulit saat pemasangan Hammer Gantung, maka Tiang pancang tersebut di tumbuk terlebih dahulu mengunakan Vibro Hammer samapi batas kemampuan Vibro Hammer tersebut, tentunya tiang pancang dan breasing tertanam kokoh untuk menopang Hammer Gantung, barulah Harmmer di pasang dan mulai menumbuk..... 3.Pemasangan Hammer Gantung. Hammer Gantung Dirakit agar pemancangan bisa dilakukan walau tanpa mengunakan Leader panjang, dan memancang dalam posisi jarak jauh setidaknya mengurangi proses manufer Tongkang dan bisa leluasa untuk melego(menjeburkan Jangkar dalam bahasa perkapalan) Jangkar dengan kokoh, Hammer yang digunakan bisa menggunakan Hammer apa saja seperti Hammer diesel atau Hemmer Hidroliquit, Hammer terbungkus dangan rangka baja sedangkan peluncur(rell pemegan kuku Hammer) terpasang di dalamnya juga, panjang rangka baja pembungkus biasanya berkisar 10m sampai 12m dan agar Laba-laba(pengikat Hammer atau penggerak Pisto Hammer saat start Dripling) Hammer bisa dengan bebas naik turun di dalamnya, kadang rangka pembungkus Hammer terlalu panjang dan tekor saat di pasang di Tiang Pancang, makanya sebelum Hammer dipasang, Tiang pancang di Vibro terlebih dahulu supaya Tiang pancang agak lebih masuk kebawah. Barulah Hammer Gantung dipasang dan mulai pemancangan samapi kedalaman yang ditentukan. 4. Pemasangan Bor Gantung(Drilling Koring/Cleaning Soil). Biasanya Tiang Pancang yang digunakan Adalah Tiang pancang Dari Pipa baja(pile pipe steel) Dan pipa tersebut dibiarkan polos tanpa dibuat meruncing seperti Botom Pile yang lainnya, sebab kalau Tiang Pancang Pipa tertutup rapat di bagian bawahnya, maka akan terjadi perlawanan tekanan dari udara yang terperangkap dari dalam pipa, mengakibatkan pukulan Hammer tidak Maximal bahkan disaat Hammer diangkan Tiang Pancang itu akan naik kepermukaan kembali, ya ibarat memukul Balon Besar ke dalam Air, begitupun kalau Tiang Pancang tersebut dibuat tertutup rapat. Dengan pipa terpasang polos, proses penumbukan akan lancar dan pukulan Hammer pun akan stabil dan maximal, daya tumpu pun bisa tercapai, akan tetapi dengan kondisi pipa yang polos maka Air, Lumpur, dan Tanah akan masuk mengisi ruang kosong dalam pipa disaat penacapan dari mulai permukaan Air sampai ke dasar, bahkan disaat penumbukan pun, dengan begitu Proses pengeboran pun dilakukan agar tanah dan lumpor terkuras habis dari dalam pipa sehingga di saat pengisian pengecoran beton(Congkrite) dan spiral tulangan besi bisa dengan mudah masuk dan terisi penuh kedalam Pipa Tiang pancang, Adapun Tekhnik pemasangan Bor Gantung, dilakukan setelah Tiang pancang tertancap dengan sempurna, Bor Gantung memang agak berbeda dengan kebanyakan alat Bor coring lainnya tapi pungsinya tetap sama, Rotari Drill, terpasang secara tergantung oleh hock( pancing/kaitan sling crane) begitu juga dengan Motorik Drillnya, sedangkan Drill Bit(mata Bor) menggunakan Cliner Bit pada kebanyakan Alat Bor coring lainya, Stang Bor(Kelli Drill) disesuaikan dengan Rotari Drill dan disesuaikan pula dengan perakita Alat Bor yang dirakit seefisien mungkin, tergantung Teknik perakitan masing-masing. setelah Pengeboran selesai dikerjakan, barulah sepiral besi dan cor beton dimasukan dengan sempurna, setelah itu baru dicabut kembali Breasing yang berpungsi penopang tiang pancang tadi, dicabut dan digunakan kembali untuk pemancangan di Titik berikutnya. Ini hampir sama Pemancangan Pembuatan Peredam gelombang ada yang mengatakan pemecah gelombang, perbedaanya tiang pancang untuk beredam ( trackdum ) Hanya ditanam dari bibir pantai menjalur Satu Per Satu Setiap Titi Tiang Pancang jarak 1M.-5M.sesuai kebutuhan, ketengah laut dari 150M. - 300M. Sesuai Kebutuhan, KLIK DJEKI Sekian Tips N' Trik saya kali ini, sesuai dengan pengalaman pribadi saya di project, semoga bermanfaat dan bisa digunakan dengan lancar Selamat Membaca, Wassalamualaikum Wrwb........